JAKARTA --The Asian Development Bank (ADB) dan the United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women) akan melakukan studi bersama kemajuan kesetaraan gender tentang perempuan di Asia-Pasifik di bawah kerangka kerja SDGs.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif UN Women Phumzile Mlambo-Ngcuka saat mengunjungi kantor ADB di Manila, Filipina pekan ini. Kerangka kerja the Sustainable Development Goals (SDGs) akan diadopsi dalam pertemuan di New York, AS pada bulan ini.
Presiden ADB Takehiko Nakao mengatakan sejumlah wilayah di Asia Pasifik telah memiliki kemajuan dalam urusan kesetaraan gender, walaupun sebagian lainnya belum.
"Kita harus mengatasi tantangan di pelbagai bidang, seperti kesehatan ibu dan pekerjaan mereka, seperti menciptakan lapangan kerja yang layak dan memastikan kesamaan upah," kata Nakao dalam keterangannya.
Mlambo-Ngcuka mengatakan diperlukan biaya yang besar untuk memenuhi kerangka kerja SDGs dalam persoalan kesamaan gender. Hal itu juga terkait dengan pelayanan sosial, kesehatan, air dan sanitasi yang mempengaruhi kaum perempuan.
"Kepemimpinan politik sangat kritis untuk memastikan kebijakan-kebijakan itu cocok dengan program-program investasi dalam pelaksanaan SDGs," kata Mlambo-Ngcuka.