Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan duta besar Indonesia untuk negara tetangga menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam mempromosikan potensi ekonomi di dalam negeri.
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengatakan Presiden Jokowi memiliki gaya dan tujuan yang berbeda dalam memilih duta besar Indonesia untuk negara tetangga. Saat ini, Presiden Jokowi menginginkan duta besar menjadi marketing potensi ekonomi di dalam negeri.
"Tentunya setiap Presiden mempunyai gaya, tujuan, dan cara yang berbeda dalam menentukan duta besar," kata Pramono di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Pramono menuturkan Presiden Jokowi memiliki pertimbangan tersendiri dalam menentukan siapa yang akan menjadi duta besar.
Hal tersebut terlihat dari duta besar untuk negara yang dianggap menjadi prioritas berasal dari diplomat karir.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengirimkan 33 nama calon duta besar Indonesia untuk negara tetangga kepada Komisi I DPR.
Sebagian besar nama yang diusulkan tersebut merupakan orang dekat Presiden.
Komisi I DPR masih akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 33 nama yang diusulkan tersebut.
Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan diplomasi dan marketing dalam mempromosikan Indonesia.
"Pemilihan duta besar sepenuhnya kewenangan Presiden. Akan tetapi, Presiden tetap meminta saran dari berbagai pihak, terutama Kementerian Luar Negeri," ujarnya.
Adapun 33 nama yang diusulkan sebagai calon duta besar adalah :
- Husin Bugis Dubes untuk Uni Emirat Arab
- Safira Machrusah Dubes untuk Republik Demokratik Rakyat Alzazair
- Bambang Antarikso Dubes untuk Republik Irak
- Husnan Bey Fananie Dubes untuk Republik Azerbaijan
- Ahmad Rusdi Dubes untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP
- Yuri Octavian Thamrin Dubes untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa
- Helmy Fauzi Dubes Republik Arab Mesir
- Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng Dubes untuk Republik Bolivarian Venezuela
- Mansyur Pangeran Dubes untuk Republik Senegal
- I Gusti Agung Wesaka Puja Dubes untuk Kerajaan Belanda merangkap OPCWC
- Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi Dubes untuk Qatar
- Ibnu Hadi Dubes untuk Republik Sosialis Vietnam
- Alfred Tanduk Palembangan Dubes untuk Republik Kuba
- Wiwiek Setyawati Firman Dubes untuk Republik Finlandia
- Iwan Suyudhie Amri Dubes untuk Republik Islam Iran
- Muhammad Ibnu Said Dubes untuk Kerajaan Denmark
- Rizal Sukma Dubes untuk Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia dan IMO
- Tito Dos Santos Baptista Dubes untuk Mozambique
- Mohammad Wahid Supriyadi Dubes untuk Federasi Rusia
- Mustofa Taufik Abdul Latif Dubes untuk Kesultanan Oman
- R. Soehardjono Sastromihardjo Dubes untuk Republik Kenya
- Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso Dubes untuk Republik Panama
- Dian Triansyah Djani perutusan tetap RI untuk PBB
- Diennaryati Tjokrosuprihatno Dubes Republik Ekuador
- Agus Maftuh Abegebriel Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi
- Amelia Achmad Yani Dubes untuk Boznia-Herzegovina
- Gede Ngurah Swajaya Dubes untuk Republik Singapura
- Sri Astari Rasjid Dubes untuk Republik Bulgaria
- R. Bagus Hapsoro Dubes untuk Kerajaan Swedia
- Octavino Alimudin Dubes untuk Republik Islam Iran
- Antonius Agus Sriyono Dubes untuk Tahta Suci Vatikan
- Eddy Basuki Dubes untuk Namibia
- Alexander Litaay Dubes untuk Republik Kroasia