Kabar24.com, JAKARTA—Pengendara motor gede dinilai suka berlebihan dalam mengekspresikan kesenangannya saat melakukan konvoi di jalan raya yang mengganggu pengguna jalan lainnya.
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengatakan pengendara motor gede harus memperhatikan pengguna jalan lain yang merasa terganggu dengan aksi yang dilakukannya.
Pasalnya, beberapa pengendara motor gede kerap mengeluarkan suara keras dan berkendara dengan zig-zag.
“Saya juga melihat seringkali para pengguna motor gede itu agak berlebihan saat bergembira dengan sepeda motornya, sementara ada sebagian masyarakat yang mungkin terganggu,” kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Pramono menuturkan pengendara motor gede harus mengatur kegiatannya lebih baik di jalan raya, agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.
Apalagi konvoi panjang motor besar mengakibatkan kemacetan, karena mendapat pengawalan polisi untuk diprioritaskan.
Menurutnya, anggota Kepolisian pun harus bersusah payah untuk menormalkan kembali lalu lintas yang macet, karena konvoi motor gede.
Meski demikian, Pramono meminta masyarakat memahami kegiatan tersebut, karena diperbolehkan dengan peraturan yang berlaku.
“Bagaimana pun ada UU Kepolisian, UU Protokoler, dan aturan pengawalan lalu lintas,” ujarnya.
Isu soal motor gede muncul ke permukaan saat seorang pengendara sepeda di Yogyakarta menghentikan konvoi motor gede.
Tindakan pengendara sepeda yang belakangan diketahui bernama
mendapat tanggapan publik setelah aksinya itu diunggah ke situs berbagi video Youtube.Dukungan mengalir atas tindakan Elanto Wijoyono, 32, mengadang konvoi motor gede yang dia anggap arogan menguasai jalan di simpang empat ringroad utara, Condongcatur, Sleman, DIY. Demikian ditulis Solopos.com.
Sebelumnya, pada tahun 2014, Elanto juga pernah melakukan aksi pengadangan terhadap konvoi motor gede (moge) yang digelar di Yogyakarta.