Bisnis.com, PEKANBARU - Menteri Dalam Negeri tidak mempermasalahkan Pesawat Hercules yang jatuh di Medan itu ditumpangi oleh warga sipil.
Cahyo mengatakan wajar bila TNI-AU mengomersilkan Pesawat Hercules. Dia menilai TNI melakukan bakti sosial untuk masyarakat.
"Saya rasa wajar saja dikomersilkan. Saya pernah terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma ke Papua naik Hercules waktu jadi pengurus KNPI, 1980-an. Waktu itu, bayar Rp10.000 dapat makanan dan air mineral," katanya saat di Pekanbaru, Jumat (3/7/2015).
Menurutnya, yang harus difokuskan bukan persoalan komersilnya atau tidak. Cahyo mengatakan yang paling penting adalah penyebab terjatuhnya pesawat tersebut.
"Apa pesawatnya sudah tua atau bagaimana. Agar hal ini bisa dievaluasi dan tidak terjadi lagi," kata Cahyo.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengomentari banyaknya korban sipil dikarenakan kurangnya ketersediaan sarana transportasi dari Pekanbaru ke pulau-pulau yang ada di Riau dan Kepri.
Puluhan korban pesawat yang jatuh pada Selasa (30/06/2015) itu adalah warga sipil Pekanbaru yang ingin pulang ke kampung halaman, baik Natuna maupun Tanjung Pinang.
"Jadi, karena lebih murah dan lebih cepat, penumpang sipil memilih naik Hercules, meski harus membayar," kata Arsyadjuliandi.
Menurutnya, pihak perhubungan harus membuat penerbangan perintis agar warga sipil tidak menumpangi pesawat militer.
Sebelumnya, terkuak Pesawat Hercules C-130 dikomersilkan untuk warga sipil yang menumpang. TNI-AU menetapkan biaya Rp900.000 untuk sekali penerbangan.
HERCULES JATUH: Mendagri Ngaku Pernah Naik Hercules Bayar Rp10.000
Menteri Dalam Negeri tidak mempermasalahkan Pesawat Hercules yang jatuh di Medan itu ditumpangi oleh warga sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal Abdel Nasser P.
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
4 jam yang lalu
Sritex (SRIL) Rumahkan 3.000 Buruh Imbas Pailit!
6 jam yang lalu