Bisnis.com, NEW YORK—Perusahaan broker asal Amerika Serikat, FXCM Inc digugat oleh sebuah dana pensiun karena diduga menyesatkan investor terkait prospek keuangan yang dilakukan. FXCM dianggap menyembunyikan kelemahan dasar dari bisnis sebelum sahamnya turun 90% pada Januari.
Dalam berkas gugatan di Pengadilan Federal New York, FXCM dituduh melakukan penipuan dan artifisial degan menggelembungkan harga sahamnya. Seperti dikutip dari Reuters pada Senin (11/5), dalam gugatan itu juga disebutkan bahwa FXCM, yang menyediakan jasa broker untuk nasabah ritel, mengklaim model investasi pada perdagangan mata uang berisiko sangat rendah dan volatilitas di pasar valuta asing sangat baik untuk bisnis.
Dihubungi terpisah, juru bicara FXCM Jeclyn Klein mengatakan pihaknya akan membela tuduhan tersebut dengan sangat serius.
Pelanggan FXCM mengalami kerugian senilai US$225 juta setelah franc Swiss melonjak sebanyak 41% terhadap euro pada Januari, menyusul keputusan oleh Bank Nasional Swisss pada 15 Januari 2015, untuk mengakhiri kebijakan sejak 2011 yang memungkinkan franc diperdagangkan dengan bebas terhadap euro.
Dana pensiun mengatakan sedang mencari status class action bagi investor yang membeli saham di FXCM antara 11 Juni 2013 dan 20 Januari 2015.