Kabar24.com, JAKARTA -- Hasil otopsi sementara jenazah Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Perikanan Yosef Sairlela mengindikasikan bahwa korban meninggal akibat serangan jantung.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso yang dikenal dengan sapaan Buwas ini mengungkapkan hasil tersebut masih sementara, belum dapat dipastikan. " Hasil secara jelasnya belum dapat," kata Buwas di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Ia menyatakan pihaknya akan terus melakukan penelusuran untuk memastikan penyebab kematian Yosep. Pasalnya, kata Buwas, pada jenazah Yosep ditemukan lebam-lebam.
"Karena di situ kan ada kecurigaan ada lebam. Nanti kita tanyakan pada dokter apa dari penganiayaan apa dari sakitnya korban," kata Buwas.
Sementara itu, Buwas mengaku otopsi jenazah bukan persoalan mudah yang dapat diselesaikandalam beberapa hari. Alasannya, Komjen Buwas menginginkan hasil otopsi yang lengkap terkait kematian Yosep.
"Supaya tidak ada pertanyaan-pertanyaan di kemudian hari sehingga nanti bisa menjawab seluruhnya," katanya.
Sebelumnya Buwas pernah mengungkapkan bahwa Yosef adalah saksi kunci kasus perbudakaan di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.
"Salah satu saksi kunci illegal fishing, beliau tahu soal Benjina," katanya.
Yosef Sairela ditemukan tak bernyawa di sebuah hotel di kawasan Menteng, JakartaPusat, Sabtu (18/4/2015) lalu.
Yosef adalah Kepala Satuan Kerja Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Dobo, Kementerian Kelautan dan Perikanan.