Penderitaan yang dialami dalam pemberian hukuman mati tidak hanya dialami korban atau orang yang dieksekusi semata (terpidana), tetapi juga oleh keluarganya (co-victims).
Studi yang dilakukan Westberg (1962) mengungkap setidaknya ada sepuluh tahap bentuk penderitaan yang dialami oleh keluarga terpidana mati, yang menggambarkan proses kedukaan: (1) shock, (2) emosi, (3) depresi dan kesepian, (4) gejala fisik distress, (5) panik, (6) bersalah, (7) permusuhan dan kebencian, (8) ketidakmampuan untuk kembali ke kegiatan biasa, (9) harapan, dan (10) penegasan realitas baru mereka.