684 Pendonor Darah Sukarela 100 Kali Dapat Penghargaan

Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi 684 pendonor darah sukarela 100 kali.

Kalla mewakili Preside Joko Widodo yang dijadwalkan menyerahkan penghargaan tersebut, namun sedang menjalani kunjungan kerja ke Kalimantan.

Dalam sambutannya, JK menuturkan ‎pendonor darah harus diberikan penghargaan yang tinggi karena tulus berkorban atas nama kemanusiaan. Pasalnya, melalui donor darah, seseorang bisa menyambung kehidupan manusia.

"‎Sebagai bangsa berpenduduk 250 juta tentu juga kebutuha donor darah akan berlipat-lipat. Kita butuhkan 2% dari jumlah penduduk per kantong, artinya kita butuhka 5 juta kantong darah," kata JK, Selasa (16/12/2014).

‎Kebutuhan darah yang makin meningkat, kata JK, harus diiringi dengan pemenuhan DDS masyarakat. Untuk itu, Ketua Umum PMI ini berharap DDS 100 kali disosialisasikan ke 34 provinsi seluruh Indonesia.

"Saya ucapkan terimakasih sekali lagi atas kebersamaan yang sangat membanggakan, dengan kerja keras, mobilisasi, ‎peralatan, dan ketelitian kita semua," ujarnya.

Secara simbolis, Satyalancana Kebaktian Sosial diserahkan kepada perwakilan dari 17 provinsi mewakili 684 penerima penghargaan.


Pegurus bidang Kesehatan, Donor Darah, dan RS PMI Farid Husein mengatakan ‎DDS 100 kali terbanyak berasal dari Jawa Timur, yakni sebanyak 334 orang.

"Secara keseluruhan, jumlah DDS pada tahun ini mengalami kenaikan 1% dari 89% pada 2013 menjadi 90%," ujarnya, Selasa (16/12).

Selain itu, kalangan muda yang menjadi DDS juga mengalami kenaikan dari 609.767 orang pada 2013 mejadi 794.515 orang pada 2014,

Husein menambahkan, peran DDS sangat penting untuk membantu mengumpulkan perolehan donasi darah untuk kebutuhan Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 4,8 juta kantong setiap tahunnya.

"Penerima penghargaan adalah para pendonor darah lestari yang selalu rutin mendonorkan darah hingga 100 kali. Kami sangat berterimakasih atas kepedulian mereka membantu sesama," kata‎nya.

‎Pada saat yang sama juga akan berlangsung Musyawarah Nasional PMI yang ke-20 yang akan memilih pengurus PMI periode selanjutnya. Momentum ini, lanjut JK, ‎penting untuk mengevaluasi dan merencanakan program-program 5 tahun ke depan.

"‎Situasi dunia akan berubah, karena itu pola pelayanan PMI akan berubah, pola kecepatan, pola peralatan, serta pola yang memberikan pelayanan lebih dari yang lain," ‎imbuh Kalla.