Bisnis.com, TABALONG - Melonjaknya harga cabai rawit dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu inflasi di wilayah Tabalong, Kalimantan Selatan.
"Ada sepuluh komoditi yang menjadi pendorong inflasi di Tabalong selain kenaikan harga bensin, yakni cabai rawit, ikan gabus, pasir, dan cabai merah," kata Kepala BPS Tabalong, Haryadi.
Kelompok bahan makanan lainnya yang menjadi penyumbang inflasi adalah sawi hijau dan ikan nila, sedangkan komoditas penahan inflasi meliputi anggur, jeruk, emas, ikan peda dan tongkol.
Andil bensin dan cabai rawit terhadap inflasi di kabupaten itu adalah 0,43% dan 0,2%.
"Menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kemungkinan harga kelompok makanan, seperti daging sapi, cabai merah, bawang, dan bumbu dapur lainnya juga akan naik yang berdampak pada terus naiknya inflasi di Tabalong," ujarnya.
Di Tabalong, harga cabai rawit mencapai Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kilogram atau lebih mahal dari harga sebelumnya Rp80 ribu per kilogram.
Inflasi di Tabalong pada Oktober sebesar 0,25%, naik pada November mencapai 1,26% dan diprediksi terus naik pada Desember menyusul naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, selain tarif angkutan sebagai dampak kenaikan harga BBM.(ant/yus)
Cabai Rawit Picu Inflasi di Tabalong Kalimantan Selatan
Melonjaknya harga cabai rawit dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu inflasi di wilayah Tabalong, Kalimantan Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu