Bisnis.com, JAKARTA--Perubahan iklim global yang terjadi selama satu dekade terakhir dituding menjadi faktor yang memperburuk kinerja pengentasan kemiskinan. Bahkan, penanganan anomali iklim turut berkontribusi menambah jutaan warga miskin baru tiap tahunnya.
Dalam laporan bertajuk Turn Down the Heat: Confronting the New Climate Normal, Bank Dunia mencatat perubahan iklim yang belum mencapai titik kenormalan baru memberi risiko dan instabilitas terhadap sektor pertanian, kehutanan, energi, pengelolaan air, dan lain-lain. Selain itu, tinggi permukaan air laut yang berubah secara cepat juga perlu diwaspadai.
"Laporan ini mengonfirmasi apa yang dikatakan saintis dan ahli selama bertahun-tahun, bahwa perubahan iklim langsung memberi dampak kepada kelompok masyarakat miskin," ujar Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis, Minggu (23/11).
Dia mengatakan temperatur yang terus melonjak membuat siklus hujan menjadi tidak beraturan dan terlalu intensif di beberapa daerah.
Dalam menyusun anggaran pembangunan, ujar Kim, pemerintah negara-negara harus mulai memikirkan faktor perubahan iklim.
Berlandaskan laporan itu, Kim memperkirakan dampak mengejutkan dari perubahan iklim akan terjadi sedikitnya dalam 20 tahun mendatang.