Bisnis.com, PEKANBARU—Riau menawarkan potensi limbah yang dapat dikelola menjadi biomassa untuk dikembangkan sebagai sumber energi pembangkit listrik kepada pengusaha asal Jerman.
Irhas Irfan, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau, mengatakan pihaknya diundang oleh Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia yang membawa delapan pengusaha sektor pembangkit listrik tenaga biomassa. Dalam kesempatan itu, Riau akan menawarkan potensi limbah kelapa sawit dan rumah tangga yang dimilikinya.
“Delapan pengusaha yang diajak oleh Kedutaan Besar Jerman kebetulan bergerak di bidang pembangkit listrik yang berbasiskan biomassa, jadi sesuai dengan rencana pengembangan investasi kami,” katanya di Pekanbaru, Minggu (16/11/2014).
Irhas menuturkan saat ini potensi limbah industri dan rumah tangga yang ada di Pekanbaru dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik dan menghasilkan 5 megawatt (MW). Jumlah tersebut belum termasuk dengan potensi limbah kelapa sawit di kabupaten lain yang terus dikembangkan pemerintah.
Menurutnya, BPMPD Riau akan mendorong badan usaha milik daerah (BUMD) terlibat langsung dalam investasi sektor kelistrikan. Tujuannya, BUMD Riau dapat mengelola bisnisnya secara profesional, dan tidak lagi bergantung kepada pendanaan dari APBD.
“Kalau BUMD di Riau berkembang, akan memberikan keuntungan kepada daerah melalui dividennya dan tidak lagi membebani APBD,” ujarnya.
Tingginya produksi kelapa sawit di Riau menjadikan wilayah tersebut sebagai tujuan investasi sektor biomassa. Dengan luas perkebunan kelapa sawit yang mencapai 2,2 juta hektare, Riau memiliki potensi 16,23 juta meter kubik limbah cair sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi listrik sebesar 90 MW.