Bisnis.com, HANOI -- Pemerintah Vietnam berencana membentuk sebuah kelompok kerja yang fokus mengurus penjulan saham perusahaan-perusahaan milik negara utnuk memperlancar program privatisasi pemerintah negara tersebut.
Deputi Direktur Jenderal Keuangan Korporasi Kementererian Keuangan Vietnam Dang Quyet Tien menyampaikan pembentukan kelompok kerja tersebut akan membantu pemerintah mempercepat proses penjualan saham.
“Pemerintah mendorong perusahaan BUMN melakukan IPO (initial public offering/penjualan saham perdana) untuk melakukan privatisasi. Kami tidak ingin mereka gagal. Kalau proses ini gagal, akan sulit membangkitkan kepercayaan investor nantinya,” ungkap Quyet Tien di Hanoi, Senin (27/10).
Privatisasi sejumlah BUMN merupakan salah satu program Perdana Menteri Nguyen Tan Dung sebagai upaya memicu pertumbuhan yang telah tumbuh di bawah 7% dalam 7 tahun terakhir.
Program privatisasi tahun ini berlangsung lesu, dengan total 71 BUMN yang menjual sahamnya per September, dari target 200 perusahaan hingga akhir tahun.
Analis Viet Capital Securities, Michel Tosto menyampaikan pesimistisnya atas capaian target IPO perusahaan BUMN tersebut. Menurutnya, selain target yang cukup tinggi, banyak persoalan-persoalan yang muncul dalam proses IPO.
“Saya skeptis. Pemerintah mungkin butuh menggunakan jasa perushaan sekuritas profesinal untuk mengambil alih proses IPO,” kata Tosto.
Quyet Tien menyampaikan kelompok kerja nantinya akan terdiri dari perwakilan Kemenkeu, Komisi Sekuritas Negara, dan dua bursa saham yang berada di Hanoi dan Ho Chi Minh. Hingga kini, Quyet Tien belum memastikan kapan kelompok kerja akan dibentuk.