Bisnis.com, JAKARTA -- Kasus pria melompat dari lantai 56 Gedung BCA Thamrin, Jakarta Pusat, sedikit terkuak.
Polisi berhasil mengetahui kronologi pria keturunan Tionghoa yang tewas karena melompat dari lantai 56 Gedung BCA Thamrin tersebut.
"Kami sudah meminta keterangan dari empat orang saksi dan berhasil mendapat keterangan dari kamera CCTV yang terpasang," kata Kepala Kepolisian Sektor Menteng AKBP Gunawan, di Jakarta, Selasa (8/10/2014).
Menurut keterangan yang dihimpun, korban bernama Sulaiman Tanujaya, beralamat di Penjaringan. Dia mengendarai sendiri mobil pribadi Pajero warna hitam bernomor polisi B 8698 ST yang kemudian diparkir di lobi bawah.
Setelah itu, ia menuju ke lantai 56 untuk minum di salah satu kafe selama satu jam. Terlihat sebelum melompat, dia berbicara dengan seseorang melalui telepon selulernya yang ikut dibawa jatuh bersamanya.
"Korban nampak gelisah dan bertengkar melalui handphone miliknya, sebelum dia melompat melalui jendela kafe," ujar Gunawan.
Ketika ditanya mengenai motif bunuh diri, polisi masih menyelidiki kasus itu, karena semua bukti dan kronologi masih diteliti dengan dugaan kuat bunuh diri.
Korban melompat dari lantai 56 Menara BCA dan menimpa kanopi gedung depan pada ujung pinggirnya, sebelum jatuh tepat di mobil Inova milik pengunjung yang sedang melintas.
Saat ini, korban sudah dibawa ke RSCM untuk divisum dan diselidiki mengenai penyebab kematian korban.
Pihak keluarga sudah dihubungi oleh polisi untuk dimintai keterangan.
Pihak keluarga, katanya, membenarkan mengenai data diri korban dari mobil serta pakaian yang dikenakan.
"Tidak kami temukan ancaman apapun dari handphone milik korban, saat ini kami hanya bisa meminta keterangan dari keluarga korban dulu," ujarnya.
Sulaeman Tanujaya ditemukan tewas di kawasan parkir Menara BCA, Selasa (7/10). Pria bertinggi sekitar 160 cm itu diduga nekat melompat dari lantai 56.