Bisnis.com, JAKARTA - Kasus bunuh diri di dunia cukup mengkhawatirkan. Dalam setahun ada sedikitnya 800.000 orang yang meninggal dunia karena bunuh diri.
Bisa dikatakan setiap 40 detik ada satu orang yang meninggal karena bunuh diri.
Selain itu kasus bunuh diri juga menjadi penyebab utama kematian secara global nomor 5 bagi mereka yang berusia 30-49 tahun.
“Kejadian bunuh diri menyumbang 1,4% dari semua kematian di seluruh dunia,” kaya dokter Eka Viora, Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, dalam diskusi tentang Hari Pencegahan Bunuh Diri di Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Eka menuturkan bunuh diri merupakan masalah yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya karena faktor psikologis, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan.
Dia menyebutkan Hari Pencegahan Bunuh Diri secara internasional diperingati setiap 10 September. Untuk tahun ini tema yang diusung adalan One World Connected.
“Tema ini mencerminkan untuk memerangi bunuh diri, koneksi penting dilakukan di setiap tingkatan,” ungkap Eka.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa angka bunuh diri di Indonesia meningkat secara signifikan. Pada 2010 kasusnya 1,8 per 100.000 jiwa, atau sekitar 5.000 orang per tahun. Pada 2012, estimasinya meningkat jadi 4,3 per 100.000 jiwa, atau sekitar 10.000 per tahun.
“Berdasarkan penelitian selama 10 tahun di 172 negara, ditemukan bahwa secara global setiap tahunnya lebih dari 800.000 orang meninggal karena bunuh diri, atau ada satu kematian setiap 40 detik,” ungkap Eka.
Dia menuturkan negara berpenghasilan tinggi, mempunyai tingkat bunuh diri lebih tinggi, yaitu 12,7 per 100.000 jiwa. Sedangkan tingkat bunuh diri di negara berpenghasilan rendah, atau menengah sebesar 11,2 per 100.000 jiwa.