Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AWAL RAMADAN 2014: Pesantren di Jember Tetapkan awal Puasa pada Minggu

Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfiludluror di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sudah menetapkan awal puasa pada hari Minggu (29/6/2014), meskipun pemerintah belum menetapkan awal Ramadhan 1435 Hijriah.
Kitab Nazahatul Majalis yang mengajarkan tentang motode tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni pada 1826, sehingga pelaksanaanya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun. /ILUSTRASI-ppdarussalammtp.blogspot.com
Kitab Nazahatul Majalis yang mengajarkan tentang motode tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni pada 1826, sehingga pelaksanaanya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun. /ILUSTRASI-ppdarussalammtp.blogspot.com

Bisnis.com, JEMBER - Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfiludluror di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sudah menetapkan awal puasa pada hari Minggu (29/6/2014), meskipun pemerintah belum menetapkan awal Ramadhan 1435 Hijriah.

Pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan pada Jumat malam, sedangkan ormas Muhammadiyah telah menentukan awal Ramadhan jatuh pada Sabtu (28/6/2014).

"Kami menetapkan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan metode Khumasi atau khomsatun dari bahasa Arab, yang artinya lima berdasarkan pada kitab Nazhatul Majalis, karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i," kata Pengasuh Ponpes Mahfiludluror, KH Ali Wafa di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Jumat.

Berdasarkan kitab tersebut, lanjut dia, metode Khumasi dilakukan dengan menghitung 5 hari dari hari pertama awal puasa tahun lalu.

"Tahun lalu awal puasa jatuh pada hari Selasa maka setelah dihitung ke depan yakni Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu merupakan awal Ramadhan 1435 Hijriah, sehingga kami memulai awal puasa dua hari lagi atau pada Minggu (29/6)," paparnya.

Menurut dia, kitab Nazahatul Majalis yang mengajarkan tentang motode tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni pada 1826, sehingga pelaksanaanya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun.

"Penetapan awal puasa pada hari Minggu akan diikuti oleh seluruh alumni pesantren yang tersebar di beberapa daerah, bahkan sebagian warga Jember dan Bondowoso yang berada di sekitar pesantren juga mengikuti penetapan awal Ramadhan yang mengacu pada kitab tersebut," ungkapnya.

Meskipun penetapan awal puasa di Ponpes Mahfiludlulor berbeda dengan pemerintah dan ormas Muhammadiyah, kata dia, warga dan alumni ponpes shalaf tersebut sangat menghargai perbedaan yang ada dan tetap hidup rukun dengan umat Muslim di sekitarnya.

"Saya menghormati perbedaan yang ada dan sesuai dengan keyakinan masing-masing umat Muslim, sehingga perbedaan itu tidak perlu memicu konflik di kalangan umat Islam," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper