Bisnis.com, JAKARTA – Gairah pasar yang menurun membuat indeks MSCI Emerging Market tertekan.
Indeks MSCI turun 0, 4 % ke titik 966,72 akibat kekhawatiran terjadinya pembebanan global akibat gagal bayar yang terjadi pertama kali di China daratan.
Vale SA, perusahaan metal multinasional Brazil, memimpin penurunan di komoditas metal.
Di China, kondisi gagal bayar yang dialami Shanghai Chaori Solar Energy Science & Technology Co. menimbulkan kekhawatiran kalangan investor.
Sementara Vale berada dalam kondisi terpuruk setelah harga bijih besi terperosok ke dalam daftar komoditas yang terus tertekan.
Di China, penurunan nyata nampak setelah muncul data yang menunjukkan bahwa pemerintah memposting defisit perdagangannya.
Sejumlah perusahaan China yang memiliki utang dua kali lipat dari kekayaannya telah tersungkur sejak krisis keuangan global. Hal itu mengisyaratkan bahwa gagal bayar yang terjadi kali ini bukanlah kejadian paling akhir.
Perusahaan pembuat sel surya Chaori gagal memenuhi kewajibannya membayar imbal hasil obligasi.
Kondisi ini mengisyaratkan bahwa pemerintah China tidak akan memberikan talangan untuk perusahaan yang memilki reputasi utang buruk.
Indeks komoditas logam 3 bulanan Bloomberg turun 2,7 persen, sementara tembaga mencatatkan penurunan terparah sejak 2011.
Hal itu terkait dengan kondisi pertumbuhan China, negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia, yang tidak menentu.
“Kami prihatin dengan perkiraan pertumbungan di China untuk beberapa waktu dan hal itu akan membebani industri metal, “ ujar Peter Sorrentino, senior portfolio manager dari Huntington Asset Advisors, Cincinnati, yang mengelola dana investor sekitar $4.7 miliar.
“Kita akan terus menyaksikan masa muram itu,” ujarnya melalui telepon.