Bisnis.com, MAKASSAR - Bank sentral memperkirakan laju perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan bakal kembali bergerak melambat pada 2014 seiring dengan ancaman inflasi dan melambatnya kinerja ekspor daerah ini.
Indikasi perlambatan tersebut telah terlihat dari kinerja perekonomian Sulsel yang hanya mampu tumbuh 7,65%, susut hingga 0,72% dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada 2012 lalu yang mencapai 8,37%.
Suhedi, Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I, mengemukakan meski tahun ini pertumbuhan ekonomi Sulsel diproyeksi hanya tumbuh maksimal di kisaran 7,5% hingga 7,9%, perlambatan laju ekonomi berpotensi terjadi seiring dengan ancaman inflasi ataupun pelemahan kegiatan konsumsi masyarakat serta tren ekspor yang cenderung stagnan.
Menurutnya, tekanan inflasi yang terjadi di Sulsel pada awal tahun ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga awal semester II/2013 lantaran level harga masih tinggi yang didorong oleh penguatan permintaan periode Pemilu serta periode Puasa dan Lebaran yang bakal jatuh pada Juni 2014.
"Ekspektasi tersebut [tekanan inflasi] juga dipengaruhi kenaikan UMP Sulsel sebesar 25% sesuai dengan hasil dari survey penjualan eceran," paparnya, Jum'at (7/2/2014).
Selain itu, kata Suhaedi, tren kenaikan harga di sektor properti juga akan terus berlanjut pada tahun ini yang disebabkan permintaan tinggi, harga bahan bangunan, upah pekerja serta biaya perizinan.
Sementara itu, secara sektoral, bank sentral memproyeksi tren positif akan terjadi seiring dengan penguatan permintaan domestik Sulsel terkhusus sektor perikanan, industri pengolahan semen, perdagangan, listrik hotel dan jasa-jasa.
Kendati demikian, kata Suhaedi, penguatan permintaan tersebut tetap saja dibayangi kinerja ekspor Sulsel yang diperkirakan akan menurun terutama di sektor pertambangan lantaran penerapan UU Minerba.
Ini Sebab Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat Tahun Ini
Bank sentral memperkirakan laju perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan bakal kembali bergerak melambat pada 2014 seiring dengan ancaman inflasi dan melambatnya kinerja ekspor daerah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Wapres Gibran Jamin Stasiun KCIC Karawang Beroperasi Sebelum Natal
21 menit yang lalu
Momen Gibran Tinjau Persiapan Air Bersih SPAM Jatiluhur 1 Bekasi
2 jam yang lalu