Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena surutnya air laut di pantai Karangantu sejauh 1 kilometer ternyata bukan karena akan terjadi gelombang tsunami namun faktor alam yang lain.
Menurut akun twitter BPBD Kab. Serang @BPBD_Kab_Serang fenomena ini terjadi karena faktor alam yang berhubungan dengan gravitasi bulan.
"Surutnya pantai karangantu disebabkan oleh fenomena alam akibat gravitasi bulan. (info BMKG via jarkom radio PB... http://fb.me/18pJ5u7RK," tulis BPBD Kab. Serang @BPBD_Kab_Serang, Jumat (7/2/2014).
Penjelasan ini melengkapi pernyataan Kepala Seksi Pusat data dan Informasi (Pusdatin) BMKG Serang Tri Tjahyo, Rabu (5/2/2014).
"Itu pengendapan lumpur. Warga jangan panik. Fenomena itu biasa terjadi, di Karangantu langka," ujar Tri Tjahyo.
"Surutnya pantai Karangantu ini bukan tanda akan terjadi Tsunami. Kami mengimbau kepada warga supaya jangan panik,” kata Tri.
Meski demikian, Tri mengaku aneh melihat kesurutan air di pantai Karangantu tersebut. Dia tidak tahu asal lumpur tersebut. “Soalnya belum pernah lihat surut sperti ini,” ungkap Tri.
Tsunami dapat dikenali dari beberapa ciri yang dimilikinya. Ciri-ciri tsunami adalah sebagai berikut.
1. Ketika terjadi gempa bumi, letusan gunung berapi dan tanah longsor di dasar laut serta dampak meteorit, air laut seketika berangsur surut atau naik secara mendadak dari garis pantai.
2. Gelombang air laut bergerak dengan cepat.
3. memiliki gelombang pasang yang tinggi amplitudonya dan panjang.
4. Dalam beberapa kasus amplitudo gelombang dapat mencapai 50 meter. Sedangkan panjang gelombang mencapai ribuan kilometer. Kapal kapal di tengah laut tidak merasakan adanya tsunami
5. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan mencapai 500 sampai 1000 km perjam, tergantung dengan kedalaman laut . Biasanya membawa material lumpur laut yang cukup banyak
6. Biasanya gelombang laut itu akan menghantam pantai atau pelabuhan terdekat dalam waktu 10 sampai 30 menit.
7. Berpotensi besar menghantam pantai atau pelabuhan laut yang terdekat dengan sumber tsunami.
8. Gelombang tsunami biasanya berlapis-lapis. Setiap lapisan gelombang memiliki panjang gelombang sekitar 150 meter dan membutuhkan periode waktu sekitar 10 detik.
Meski sudah ada penjelasan dari pihak terkait, keresahan sudah terjadi di masyarakat yang mengaitkan fenomena surutnya air laut ini dengan bencana tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam. (kabar24.com)
Laut Karangantu Surut Bukan Tsunami. Sebagai Perbandingan, Ini Ciri-ciri Tsunami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Harta Kekayaan Djoko Poerwanto, Digadang-gadang jadi Kapolda Termiskin
4 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
9 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
10 jam yang lalu