Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: APBN 2014 Perlu Diimplementasikan Tepat Waktu

Isu ajakan Presiden SBY kepada pimpinan lembaga negara dan instansi pemerintah untuk segera mengimplementasikan APBN 2014 menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (11/12/2013). selain isu pasar finansial yang masih miskin berita positif dan APBN yang masih berorientasikan proyek.
Presiden SBY/Bisnis.com
Presiden SBY/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Isu ajakan Presiden SBY kepada pimpinan lembaga negara dan instansi pemerintah untuk segera mengimplementasikan APBN 2014 menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (11/12/2013) selain isu pasar finansial yang masih miskin berita positif dan APBN yang masih berorientasikan proyek.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media ibu kota:

Jangan Sampai Mandek

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak pimpinan lembaga negara serta menginstruksikan pimpinan instansi pemerintahan agar segera mengimplementasikan APBN 2014 dengan tepat waktu, tepat sasaran, transparan, dan akuntansi. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi bisa didorong apalagi dalam kondisi perekonomian global yang bermasalah (KOMPAS).

Pasar Menguji Kemampuan BI

Pasar finansial Indonesia masih miskin berita positif. Rupiah hingga kini masih kehilangan tenaga. Kinerja neraca transaksi berjalan masih memble. Kebijakan Bank Indonesia yang melambatkan ekonomi dan membiarkan rupiah loyo, belum mendatangkan hasil (KONTAN).

APBN Masih Berorientasi Proyek

Penyusunan anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih berorientasi proyek, bukan tujuan atau hasil, sehingga penerimaan negara selalu dianggap kurang dan belanja negara yang berdampak langsung kepada rakyat dirasakan minim. Para menteri lebih sibuk menyusun proyek dibanding mengidentifikasi kepentingan rakyat dan mengalokasikan dana APBN untuk memajukan kesejahteraan rakyat (INVESTOR DAILY).   

Bank Alihkan Ekses Likuiditas ke SBI

Penempatan kelebihan likuiditas perbankan pada instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) kembali meningkat setelah bank sentral memangkas mandatory holding periode. Di sisi lain penempatan dana pada instrumen term deposit turun drastis menjadi Rp100 miliar dari rekor tertinggi pada Januari 2013 sebesar Rp204 triliun (FINACE TODAY).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper