Bisnis.com, SURABAYA - Kawasan Dolly Surabaya yang terkenal sebagai lokalisasi sedianya dijadikan kawasan bisnis baru setelah aktivitas transaksi esek-esek di sana resmi ditutup.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini menguraikan jajarannya tahun ini siap menutup lokalisasi di sana. Namun, sepertinya pemerintah pusat dan Jawa Timur ingin persiapan lebih baik.
"Kami siap tapi ganti rugi dari pusat dan Pemprov Jatim sedang dimatangkan," jelasnya soal perkembangan rencana penutupan Dolly, Rabu (2/10/2013).
Risma menguraikan penataan kawasan Dolly tidak akan menghapus sejarah kampung. Nama yang sudah terkenal itu dipertahankan.
Lantas, sambungnya, pemerintah membangun akses jalan dari Jalan Mayjend Sungkono ke tengah kota membelah eks lokalisasi itu. Daerah itu dikembangkan menjadi kota mandiri baru.
"Jadi akan menjadi pusat kota baru, kawasan perdagangan," jelasnya soal rencana penataan kawasan prostitusi yang memiliki sedikitnya 1.000 pekerja seks komersial itu.
Pengembangan kawasan menurutnya menjadi sumber alternatif ekonomi masyarakat, mulai tukang becak hingga warung tetap bisa hidup dari aktivitas ekonomi di sana.