Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK DUNIA: Krisis Global Telah Berlalu

BISNIS.COM, WASHINGTON—Bank Dunia menyatakan risiko yang dibawa oleh krisis di negara-negara berekonomi maju telah reda, seiring dengan angka pertumbuhan yang kian stabil meskipun kontraksi di zona euro masih tetap berlanjut.Dalam laporan “Global

BISNIS.COM, WASHINGTON—Bank Dunia menyatakan risiko yang dibawa oleh krisis di negara-negara berekonomi maju telah reda, seiring dengan angka pertumbuhan yang kian stabil meskipun kontraksi di zona euro masih tetap berlanjut.

Dalam laporan “Global Economic Prospects” (GEP) yang dirilis pada Rabu (12/6), Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan di negara-negara berkembang justru akan melambat karena adanya hambatan kapasitas di beberapa negara dengan pendapatan sedang.

Secara keseluruhan, produk domestik bruto (PDB) global pada 2013 diharapkan bertumbuh pada level 2,2%. PDB dunia juga diperkirakan menguat menjadi masing-masing 3% dan 3,3% pada 2014 dan 2015.

Menurut Bank Dunia, PDB negara-negara berkembang saat ini diproyeksi bertumbuh di kisaran 5,1% pada 2013, dan akan menguat menjadi masing-masing 5,6% dan 5,7% pada tahun depan dan pada 2015.

Secara spesifik, Bank Dunia menyebut angka pertumbuhan di Brasil, India, Rusia, Afrika Selatan, dan Turki tengah terhambat oleh adanya masalah-masalah suplai.

Meskipun risiko eksternal telah reda, pertumubah di kelima negara tersebut kemungkinan tidak akan mencapai level yang sama seperti sebelum terjadinya krisis, kecuali jika reformasi di sektor suplai benar-benar telah terpenuhi dengan baik.

Bergeser ke China, Bank Dunia menilai pertumbuhan di Negeri Panda itu juga sedang melambat bersamaan dengan upaya Perdana Menteri Li Keqiang dan Presiden Xi Jinping untuk kembali menyeimbangkan perekonomian.

Secara umum, kawasan Asia Timur dan Pasifik diharapkan bertumbuh pada level 7,3% tahun ini. Eropa dan Asia Tengah, sementara itu, diprediksi bertumbuh pada level 2,8%.

Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia akan mencapai 3,3%. Sementara itu, Timur Tengah dan Afrika Utara diprediksi bertumbuh 2,5%. Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara, di lain pihak, diproyeksi bertumbuh masing-masing 5,2% dan 4,9%. (Bloomberg)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper