Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong mengeluarkan peringatan badai tertingginya pada hari Minggu akibat Topan Wipha.
Badai ini diperkirakan akan membawa angin berkecepatan lebih dari 167 kilometer (103 mil) per jam, membawa hujan lebat dan angin kencang di seluruh wilayah.
Dilansir dari reuters, akibat dari badai ini juga sekitar 200 penerbangan pesawat dibatalkan.
Observatorium cuaca kota menaikkan sinyal badainya ke No. 10 pada pukul 09.20 (01.20 GMT) dan mengatakan pihaknya memperkirakan badai akan tetap berada pada level tersebut "untuk beberapa waktu".
Wipha akan melewati sekitar 50 km di selatan observatorium, menurut peringatan tersebut. Angin berkekuatan badai sedang memengaruhi bagian selatan Hong Kong, kata observatorium tersebut.
Cathay Pacific Airways membatalkan semua penerbangannya yang tiba atau berangkat dari bandara Hong Kong antara pukul 05.00 dan 18.00 pada hari Minggu. Maskapai ini membebaskan biaya perubahan tiket dan mengatur pemesanan ulang bagi pelanggan.
Baca Juga
Sebagian besar transportasi umum dihentikan sementara pada hari Minggu, termasuk feri di tengah gelombang laut yang tinggi.
Menurut wikipedia, Topan Wipha, yang dikenal di Filipina sebagai Topan Super Goring, adalah topan terkuat yang mengancam garis pantai Tiongkok sejak Topan Saomai pada Agustus 2006.
Terbentuk dari gangguan tropis pada 15 September 2007, topan ini dengan cepat berkembang menjadi badai tropis, dan menguat menjadi topan pada hari berikutnya dengan munculnya fitur mata.
Setelah periode intensifikasi yang cepat, Wipha mencapai intensitas puncaknya pada 18 September, dengan kecepatan angin 185 km/jam (115 mph) dan tekanan barometrik 925 mbar (hPa), menurut Badan Meteorologi Jepang.
Kemudian pada hari itu, badai mulai melemah saat berinteraksi dengan daerah pegunungan Taiwan sebelum menyentuh tepi utara pulau itu. Wipha kemudian mendarat di dekat Fuding di sepanjang perbatasan provinsi Fujian–Zhejiang dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai 185 km/jam (115 mph) oleh JTWC.
Tak lama kemudian, topan tersebut melemah saat bergerak ke daratan, melemah menjadi badai tropis dalam waktu 18 jam setelah bergerak di daratan.
Hampir 2 juta penduduk di sepanjang garis pantai Tiongkok dievakuasi sebelum Topan Wipha tiba. Hampir 20.000 tentara Tiongkok dikerahkan ke wilayah tersebut untuk membantu penduduk memperkuat tanggul banjir dan mempercepat evakuasi. Topan tersebut memicu banjir parah dengan curah hujan lebih dari 353 mm (13,9 inci). Sekitar 13.000 rumah hancur, 57.000 lainnya rusak, dan 100.000 hektar lahan pertanian terendam banjir. Di seluruh C