Bisnis.com, JAKARTA - IDF atau yang sering disebut militer darat Israel mengungkapkan penyebab Iran menyerang negaranya.
Dilansir dari The Jerusalem Post, IDF mengatakan Iran memulai konflik saat ini dengan sekitar 2.000 rudal balistik dengan jangkauan dan jenis hulu ledak yang bervariasi.
Rudal-rudal ini menimbulkan ancaman bagi wilayah Israel melalui beberapa ratus sistem peluncur. Ya, Iran terus menyerang Israel dengan rudal karena mereka memiliki persediaan senjata yang banyak.
Selama lebih dari dua dekade, strategi rudal Iran telah difokuskan pada tiga komponen inti yakni industri pertahanan dalam negeri yang sangat maju yang mampu melakukan rekayasa balik dan mereplikasi teknologi asing, pengembangan kemampuan produksi independen, dan manufaktur serial berbagai macam rudal dan platform peluncuran.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan militer reguler Iran telah berinvestasi besar-besaran dalam membangun persenjataan yang sulit dinetralisir dalam satu serangan atau kampanye.
Memperkuat kemampuan bertahan hidup
Setelah melakukan pemantauan ketat terhadap kemampuan IDF dan Angkatan Udara Israel (IAF), terutama yang memproyeksikan kekuatan ke dalam apa yang disebut "lingkaran ketiga" (Iran, Irak, Yaman).
Baca Juga
Teheran telah memprioritaskan kemampuan bertahan hidup. Ini termasuk memperkuat persediaan senjata, armada pesawat nirawak, dan platform rudal.
Untuk tujuan itu, Iran mengerahkan sejumlah sistem pertahanan udara di seluruh wilayahnya, termasuk platform yang diproduksi di dalam negeri, sistem buatan Asia, dan baterai S-300 Rusia, yang bertujuan untuk membentuk perisai pelindung terhadap serangan udara.
Doktrin Iran menggabungkan tiga jenis sistem peluncuran rudal balistik: peluncur tetap, bergerak, dan bawah tanah.
Peluncur tetap merupakan lokasi statis di atas tanah yang lebih mudah dipantau dan ditargetkan, terutama melalui citra satelit.
Peluncur bergerak dipasang pada semi-trailer yang disamarkan, dan platform ini sering dipindahkan untuk menghindari deteksi. Beberapa tetap tersembunyi di daerah perkotaan atau terpencil, sementara yang lain tersebar selama keadaan darurat.
Peluncur bawah tanah terinspirasi oleh Korea Utara dan infrastruktur al-Qaeda.
Iran telah membangun kompleks bawah tanah yang luas yang memungkinkan operasi rudal penuh - transportasi, pemuatan, pengisian bahan bakar, dan peluncuran - semuanya di bawah permukaan hingga saat terakhir penyebaran.
Iran telah secara terbuka memamerkan beberapa fasilitas bawah tanah ini untuk mencegah potensi serangan oleh Israel atau negara Teluk.