Bisnis.com, WASHINGTON - Munculnya wabah virus Ebola di Afrika selagi dunia belum lepas dari pandemi Covid-19 menjadi perhatian dunia.
Amerika Serikat menilai perlu dilakukan segala upaya untuk menghentikan wabah yang mulai muncul di Benua Afrika.
Juru Bicara Gedung Putih, Selasa (16/2) menegaskan perlunya melakukan segala upaya untuk menghentikan wabah Ebola sebelum menyebar luas.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus infeksi virus Ebola terjadi di Guinea dan Republik Demokratik Kongo.
"Kita tidak bisa hanya melakukan sedikit upaya [penanganan wabah Ebola], bahkan saat kita memerangi Covid-19, kita harus memastikan kapasitas serta biaya untuk keamanan kesehatan di seluruh dunia," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
Kongo di Afrika tengah pada Minggu (14/2/2021) mengonfirmasi empat kasus Ebola sejak 7 September. Sementara, Guinea di Afrika barat melaporkan tujuh kasus dan tiga kematian akibat Ebola.
Baca Juga
Menurut Psaki, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan pada Selasa telah berbicara dengan Duta Besar Guinea dan Kongo serta dubes negara tetangga Sierra Leone dan Liberia guna menyampaikan niat AS membantu mereka.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang telah berjuang keras melawan pandemi global virus Corona, sedang berupaya mendalami asal mula dan jenis dari wabah Ebola.
Penyakit tersebut, yang telah menelan lebih dari 11.000 korban jiwa selama 2,5 tahun sejak 2013, kini menjadi bahaya regional yang mengharuskan pengawasan luar biasa. Demikian ditegaskan WHO, Senin lalu.