BISNIS.COM, MALANG—Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjelang penaikan di Malang diperkirakan meningkt sekitar 30% bila dibandingkan konsumsi normal.
Ketua DPC Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Malang Teuku Rizal Pahlevi mengatakan Pertamina sudah berkomitmen untuk memenuhi permintaan pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjelang kenaikan BBM. Pasokan premium di Malang Raya mencapai 900 kl, sedangkan solar 400 kl.
“Jika kenaikan hanya 30% dari konsumsi harian BBM, maka diperkirakan dengan pasokan masih memenuhi,” kata Rizal di Malang, Selasa (18/6/2013).
Pada momen menjelang kenaikan BBM tahun-tahun sebelumnya, memang ada kecenderungan Pertamina menahan pasokan BBM ke SPBU. Pertamina hanya melayani permintaan pasokan sesuai dengan pasokan harian setiap SPBU. Prioritas layanan Pemerintah diberikan kepada SPBU yang segera habis stok BBM.
Pertimbangannya, agar SPBU tidak melakukan praktik menimbun sehingga yang dapat merugikan keuangan negara.
Namun jika kenaikannya hanya 30% dan SPBU kehabisan stok BBM, maka bisa dipenuhi. Tujuannya agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat.
Saat ini, katanya, peluang SPBU untuk menimbun BBM dengan menebus delivery order (DO) BBM dalam jumlah banyak tidak bisa lagi dilakukan. Pasalnya, sesuai dengan dengan arahan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bahwa titik tera BBM berada di tangki SPBU, bukan di depo Pertamina seperti sebelumnya.
Karena itulah, nantinya Pertamina akan menghitung jumlah stok BBM di setiap SPBU setelah pada pukul 24.00, setelah BBM resmi dinaikkan pemerintah. Jika SPBU memiliki stok BBM dengan harga tebus lama, maka SPBU harus menambah kekurangan bayar sesuai dengan jumlah stok tersisa.