BISNIS.COM, MEDAN--Pemerintah Kota Gunungstoli, Sumatera Utara menggandeng investor untuk membangun sedikitnya dua pembangkit listrik pada tahun ini dengan total kapasitas 31 megawatt.
Antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 3x7 megawatt yang rencananya akan dibangun pada Juni mendatang, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 10 megawatt yang dibangun secara bertahap selama lima tahun.
Walikota Gunungsitoli Martinus Lose mengatakan pembangkit listrik tersebut dibangun untuk memperkuat sistem kelistrikan di Kepulauan Nias yang saat ini baru memiliki sekitar 20 megawatt listrik.
“Kebutuhan listrik di Gunungsitoli sekitar 10 megawatt tapi karena akan mengundang investor untuk mendorong ekonomi di sini, maka dibutuhkan sekitar 20 megawatt hingga 30 megawatt lagi.
Nantinya listrik tersebut akan dibagi juga ke kabupaten lainnya,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (4/4/2013).
PLTU berkapasitas 3x7 megawatt tersebut akan dibangun oleh konsorsium PT Irsac Power sebagai pengembang listrik swasta setelah ditandatanganinya perjanjian jual beli listrik (power purchase asgreement/PPA) dengan PT PLN (persero).
PLTU Nias tersebut dibangun diatas lahan seluas 12 hektar yang berada di Desa Simanere/Dahana dengan nilai investasi US$35 juta dengan target pembangunan 26 bulan.
“Sudah pematangan lahan, Juni nanti sudah mulai dibangun sehingga dapat diselesaikan pada 2015 mendatang.”
Martinus mengatakan, potensi pembangunan PLTU di Kepualan Nias cukup besar mengingat deposit batu bara di sana mencapai 25 juta metrik ton.
Sementara untuk pembangkit listrik tenaga surya, merupakan program dari Kementerian ESDM yang pada tahun ini rencananya akan dibangun sekitar 2 megawatt dan akan terbangun dalam kurun lima tahun dengan total keseluruhan 10 megawatt.(k10/dan/yop)